GARDA NEWS – KAB. SUMEDANG

Dalam rangka acara perpisahan kelas IX, yang telah menerima kelulusan sebanyak 343 siswa – siswi sekaligus pembagian rapot kenaikan kelas VII & VIII, Bertempat di halaman sekolah di Desa Jatisari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat.

Meriahnya acara perpisahan kelas IX dan kenaikan kelas, dirangkai dengan diadakan berbagai macam penampilan tari seni kreasi budaya hasil Karya siswa – siswi sekolah tersebut.

Acara demi acara terus berjalan lancar dan penuh khidmat, acara yang bertema semangat menuntut ilmu menggapai cita – cita demi meraih kesuksesan untuk masa depan yang gemilang.

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 ( SMPN 2 ) Tanjungsari, SUDRAJAT, S. Pd, M. M.Pd, Mengatakan pada Ivent ini, sekaligus dengan kegiatan kenaikan kelas VII dan VIII, yang merupakan rasa syukur kenaikan kelas yaitu : berupa gelar karya pentas seni budaya sebagai wujud untuk menggali potensi dari program – program yang seiring dengan kurikulum merdeka, Itu yang di pamerkan merupakan program unggulan sekolah berkaitan dengan P – 5, Salah satunya: – Sake Sapo penanaman Jeruk singkatan dari Satu kelompok satu pohon berupa budidaya Tabu Lapot.

Kedua hasil olahan makanan kade kedemes dari kulit singkong diolah untuk menjadi makanan yang punya nilai ekonomis harga jual lebih tinggi, yang di olah berupa prodak seperti, Baso, Sosis dan makanan – makanan lainnya dan itu betul murni dari hasil karya program kegiatan Pra-karya, Seiring dengan Implementasi dari Kurikulum Merdeka, untuk mendidik siswa bahkan hasilnya sudah dapat dilihat dan dipamerkan melalui stan Bazar, “Ungkap Sudrajat

Masih lanjut Sudrajat, Tujuan dari gelar karya ini, “Saya ingin bahwa projek penguatan Profil pelajaran Pancasila itu, diketahui oleh orang tua siswa supaya menjadi sebuah kebanggaan bagi orang tua bahwa siswa di sekolah inj, ternyata luar biasa bisa menghasilkan membuat prodak sehingga tumbuh sebuah kemandirian dari siswa ketika sudah lulus itu, punya bekal di kemudian hari.

“Kenapa Gelar Karya ini, ditampilkan, Seiring SMPN 2 Tanjungsari satu – satunya sekolah di Kabupaten Sumedang, yang kebetulan mendapat kepercayaan sebagai Pailoting, sekolah berketahanan iklim di bawah binaan bimbingan dari Cameo, yaitu sebuah lembaga dibawah Dirjen DPK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu prodak P – 5 berkaitan dengan pengolahan Kedemes dari makanan, Itu mereka meminta untuk membuat sebuah modul yang akan dijadikan sebuah usulan dari Cameo tersebut, sebuah kelembagaan di bawah naungan UNESCO, yang kebetulan untuk sekolah ini berwawasan lingkungan hidup dan sudah menerapkan berkaitan dengan program ketahanan pangan untuk mengantisipasi kedepannya terjadi pemanasan global mengurangi emisi karbon, Itu salah satunya dan Alhamdulillah ada kaitannya dengan pengolahan limbah sampah di sekolah berkaitan dengan sekolah berketahanan iklim di lingkungan sehingga apa yang dipamerkan dalam gelar karya, Sebuah Implementasi kegiatan dari pengembangan sekolah, Waktunya bersamaan perpisahan dan kenaikan kelas.

Masih lanjut Sudrajat, Harapan kedepannya, Ia ingin sesuai dengan tujuan bahwa sekolah itu, baik siswa dan guru berwawasan lingkungan dan SMPN 2 Tanjungsari menjadi Duta Lingkungan, bisa mengimplementasikan untuk mengajak orang tua dan masyarakat agar mencintai untuk bercocok tanam baik di sekolah, di rumah ataupun dilingkungan masyarakat untuk rajin bercocok tanam tujuan supaya menghasilkan sebuah solusi ketika terjadi krisis Pangan dan sudah membiasakan diri dari sekarang, terkait dalam pengolahan limbah sampah plastik jangan sampai di bakar akan terjadi menyebabkan meningkatnya Volume karbon sehingga akan menjadi pemanasan global itu salah satu yang di gembor – gemborkan dari UNESCO.

Sudrajat, Menambahkan sekolah ini, kedepannya mengikuti lomba – lomba yang biasanya dari Negara – negara ASEAN, Alhamdulillah tahun kemarin SMPN 2 Tanjungsari mengikuti lomba salah satu adalah Pembuatan Video Klip Sake Sapo, yang bisa ditampilkan dalam hari guru Internasional dan masuk Finalis, “Bebernya.

(( Aw ))
editor ( Denz )