garda News ~ Tanimbar

Telah melewati proses yang sangat panjang dan berbelit-belit perjuangan masyarakat Seira, Kec. Wermaktian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sejak tahun 2019 hingga kini, tanggal 14 Oktober 2022, belum ada titik terang. Tercium adanya aroma upaya pembungkaman dan pembunuhan karakter dari pihak tertentu terhadap perjuangan masyarakat.

Pada tanggal 18 Mei tahun 2022 masyarakat Seira, yang dipimpin oleh Dien Boritnaban (DB), menuntut hak mereka saat mantan bupati Petrus Fatlolon (PF), berkunjung ke Seira. Di sana masyarakat mempertanyakan dan memperjuangkan haknya secara spontan di hadapan bupati, sekda dan kepala bina marga KKT dan camat Kec. Wermaktian, serta seluruh kepala desa Seira yang turut hadir pada saat itu.

Di sana, oleh PF, 6 delegasi masyarakat diundang secara resmi untuk melakukan pertemuan bersama bupati dan forkopimda serta pihak terkait pada hari selasa tanggal 24 Mei 2022, demi membahas tuntutan masyarakat tersebut. Namun setelah hari Selasa, ternyata bupati tidak hadir dalam pertemuan tersebut, dan hanya dihadiri oleh sekda KKT, dengan alasan ada kunjungan uskup.
“Masyarakat bisa langsung menebak bahwa PF sengaja menghindari pertemuan tersebut, dengan mengagendakan waktu pertemuan, tepat pada hari kunjungan uskup ke KKT, agar punya alasan. Menurut DB.

Selanjutnya dalam pertemuan tersebut, saya adalah satu-satunya delegasi yang mengantongi kuasa dari masyarakat, tetapi tidak diizinkan masuk dalam pertemuan tersebut, karena dihalangi oleh pemimpin dan wakil rakyat yang juga berasal dari Seira. bahkan diawali dengan insiden.

Saya berupaya untuk mengkritisi para wakil rakyat yang dengan jelas menurut pengakuan masyarakat bahwa mereka sendiri yang turun untuk membuat pembayaran material warga, tetapi pernyataan saya malah dicopy dan dilaporkan ke pihak yang berwajib.

Saya mencium adanya upaya pembungkaman, dan pembunuhan karakter, agar masyarakat tidak lagi memperjuangkan hak-hak mereka, melainkan takut dan diam serta melupakan hal tersebut.
Saya disangkakan dengan UU ITE, berdasarkan perasaan direndahkan.

Saya akan kawal terus perjuangan ini, walaupun harus berhadapan dengan para penguasa di KKT, yang berupaya dengan berbagai cara membungkam perjuangan ini, demi masyarakat kecil yang tidak mampu perjuangkan hak mereka sendiri. Tutupnya.

Wartawan:41788
editor ( Denz )