Pendiri ARR Institut Amrul Mustopa :” Kurangnya Sosialisasi dan Pendekatan Kedaerahan dari Pj.Dani Ramdan Dalam Pembentukan TPPD

Garda News ~ Bekasi

Setelah dibentuknya Tim Percepatan Pembangunan atau yang dikenal tim aklerasi banyak mendapat beragam tanggapan dari berbagai, kalangan dan para tokoh di Kabupaten Bekasi.

H.M.Amin Fauzi salah satu tokoh masyarakat Bekasi dan juga seorang politisi yang menganggap pembentukan TPPD pada pemerintahan Pj.Dani Ramdan dikatakan tidak tepat, katena berbagai sudut pandang dan aspek.

H.M.Amin Fauzi yang akrab disapa bang MAF, menjelaskan dalam keterangan resminya beberapa hari lalu di kediamannya,
” Dani Ramdan bukanlah pejabat politik, melainkan pejabat struktural, saya rasa kurang tepat jika Dani Ramdan membentuk TPPD, dimasa pemerintahan nya,, 10 deretan nama yang masuk dalam TPPD, terdiri dari 2 orang sari Bekasi dan 8 orang dari luar Bekasi, menandakan bahwa Pembentukan TPPD, tidak bisa mewakili aspirasi masyarakat Bekasi, ucap MAF, (12/08/2022).

Sebelumnya AH.Turmuji, mantan poltisi kawakan juga menyoroti komposisi dari TPPD yang di bentuk PJ.Bupati Dani Ramdan.

H.A Turmuji menilai PJ.Dani Ramdan tida mempertimbangkan aspek sosial, kultural, sosiologis dan psikologis masyarakat Bekasi, seharusnya pertimbangan pertimbangan tersebut harus jadi acuan juga disamping itu hak prerogatif , beliau (Dani Ramadan -red) kata AH.Turmjuji, dikutip dari pemberitaan ,Rajawalinews.online. (08/06/2022).

Dikatakan H.A.Turmuji, dalam komposisi Pembentukan TPPD, jauh’ berbanding antara orang dari Bekasi dan dari luar Bekasi, walau bagaimanapun PJ Dani Ramdan harus melihat kearifan lokal nya, lokal wisdom, karena yang tau Bekasi orang Bekasi, yang makan, lahir di Bekasi.dan sangat mengerti Bekasi, ujar HA.Turmjui yang juga sabagai anggota dewan pertimbangan di Forum Masyarakat Alim Ulama dan Tokoh (Format)

Dan banyak lagi yang berpendapat terkait struktural orang orang yang yang ditunjuk dalam TIm Percepatan Pembagunan Daerah,yang sudah ditetapkan pada 01 Juli 2022,dalam SK Bupati Bekasi Nomor : HK,02.02/Kep-309-Bappeda /2022.

Amrul Mustopa, salah satu Penggiat lingkungan dan pendiri ARR Institut angkat bicara terkait pro kontra nya pembentukan Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) yang di bentuk oleh Pj.Bupati Dani Ramdan.

Amrul Mustopa, mengatakan kepada awak media, menurutnya perlu adanya dialog antar para Tokoh yang berbeda pendapat tersebut sehingga Tim Percepatan Pembangunan Daerah yang sudah di bentuk oleh Pj.Dani Ramdan menjadi Tim kebanggaan masyarakat Bekasi, ucap Amrul. Minggu,17/07/2022.

Amrul menuturkan, kabupaten Bekasi ini sangat banyak potensi,memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) dan sudah ada dari orang Bekasi yang berkiprah dan pemerintahan pusat,,lembaga Polri, dan lainnya, berarti sudah
berkiprah dilevel nasional bahkan internasional, tukas Amrul Mustopa, Tokoh muda Cikarang yang aktif menjadi Penggiat lingkungan dan pendiri ARR Institut.

Masih kata Amrul Mustopa, “kami mendukung langkah langkah PJ.Bupati Dani Ramdan dengan dibentuknya TPPD akan menjadi energi ekstra untuk menggenjot pembangunan di kabupaten Bekasi, tentunya dengan didukung orang orang yang serius ada kemauan membangun Bekasi, ditopang dengan SDMnya yang sudah tidak diragukan lagi, imbuhnya.

Dengan banyaknya beragam pendapat dari para kalangan, Amrul menilai ada yang kurang yang dilakukan Pj.Bupati Dani Ramdan, yaitu kurangnya sosialisasi dan diskusi kepada para tokoh Bekasi dalam pembentukan TPPD ini, karena bagaimanapun, Bekasi banyak potensi, banyak orang orang-orang yang mempunyai SDM, dan Bekasi juga banyak beragam persoalan, dari berbagai aspek, dan bahkan bisa dikatakan krisis multidimensi, dari krisis sosial, ekonomi, lingkungan, dan mental, cetus Amrul.
‘Saya berharap pro kontra ini menjadi sebuah rahmat dari Allah, berbeda pendapat itu demokrasi, Bekasi membagun menjadi spirit, saya rasa kepada bapak PJ.Bupati Dani Ramdan , saya sangat mengapresiasi kinerja bapak, tapi juga harus di utamakannya, sosialisasi dan pendekatan yang intens dalam konteks kedaerahan dari Bekasi itu sendiri, agar kebijakan kebijakan yang akan diprogramkan tidak lagi, menjadi pro kontra apalagi menuai polemik
tutup Amrul Mustopa.

((SS))
editor ( Denz )