Garda News ~™Ambon

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh Fakultas Ilmi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pattimura Ambon Bersama Mitra Kerja Gugus 2 Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Kegiatan Tersebut dilaksanakan di SD Teladan Nusaniwe, Jumat (11/11/2022)

Ketua Panita Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Program FKIP Mengabdi Dr.Marleny Leasa,M.Pd kepada Media ini Mengatakan, Pada kegiatan PKM kali ini kami dari FKIP Unpatti bermitra dengan Gugus 2 Kecamatan Nusaniwe yang terdiri dari 10 Sekolah Dasar.

10 Sekolah Dasar itu terdiri dari, SD Negeri Teladan, SDN 48 Ambon,SDN 67 Ambon, SD Inpres 27 Ambon, SDN 41 Amahusu, SDN 2 Amahusu, SDN Eri, jumlah peserta kegiatan PKM ini 50 Orang terdiri dari 10 Kepala Sekolah dan 40 Guru Kelas, kegiatan ini dapat terwujud juga berdasarkan kerja sama pimpinan FKIP Unpatti bersama Pemkot Ambon dalam hal ini kadis Pendidikan kota Ambon.

Perjalanan Kegiatan ini dimulai dengan penyusunan Kegiatan perangkat pembelajaran (PJBL) oleh guru dengan menggunakan modal sampah untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi, pikiran tingkat tinggi ini Untuk mengubah sampah yang kotor, tidak bernilai menjadi produk ekonomi kreatif yang dapat dipasarkan di masyarakat luas untuk membangun kemandirian siswa, Guru dalam berinovasi Kedepan.

Salah satu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat saat ini adalah sampah. Penduduk Indonesia yang telah mencapai 274 juta jiwa atau sekitar 3,5 dari penduduk dunia menjadi salah satu faktor pendukung banyaknya sampah terutama limbah padat perkotaan yang dihadapi setiap hari.

Salah satu persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari adalah sampah. Penduduk Indonesia yang telah mencapai lebih dari 274 juta jiwa atau sekitar 3,5% dari populasi dunia menjadi salah satu faktor pendukung banyaknya sampah terutama limbah padat perkotaan yang dihasilkan setiap hari.

DI Kota Ambon sendiri, sampah merupakan persoalan yang terus-menerus dihadapi pemerintah dari waktu ke waktu. Setiap hari terdapat 220 Ton sampah, sedangkan yang dapat dimuat dari TPS ke TPA hanya 160 Ton, sisanya 60 ton masih ada di TPS, menumpuk dan terus menumpuk sehingga sangat diperlukan berbagai upaya untuk mengurangi sampah, bahkan menciptakan produk bermutu dari sampah-sampah tersebut.

Kegiatan ini dikerjakan langsung oleh siswa kelas 1 hingga kelas 6 melalui tahap Perlu kami laporkan bahwa pameran menghadirkan produk-produk yang berguna dalam pembelajaran dengan PjBL. Rancangan produk merupakan rancangan siswa dengan memanfaatkan sampah yang banyak ditemui di lingkungan sekitar sekolah.

Siswa -siswi ini didampingi langsung oleh guru dalam mengerjakannya pekerjanya, pada pameran ini dijual produk-produk yang berasal dari sampah kertas, plastic, pakaian bekas, dan dari bahan alam (serabut kelapa, sisik ikan, pelepah bambu, tempurung, kulit telur, dan lain-lain). Jumlah produk yang dijual mencapai 800 produk.

Wartawan: Dimas
editor ( Denz )