Garda News ~ Tanggamus

Keinginan Bupati Hj Dewi Handajani, dalam melakukan upaya pelayanan kesehatan lanjutan yang berkualitas dan prima kepada masyarakat di RSUD Batin Mangunang ternyata tidak sebanding dengan kesejahteraan tenaga kesehatan.

Saat ini beberapa pagawai honorer Di bidang BPJS, yang mengabdi di RSUD Batin Mangunang mengeluh belum menerima gaji atau honor maupun Insentif pelayanan Covid-19 yang dijanjikan sudah memasuki beberapa bulan di tahun 2022 ini.

Melihat Miris nya Tenaga Honorer yang belum mendapatkan HAK nya. Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Kabupaten Tanggamus Imron Tara di Dampingi Bendahara Antoni, dan Para Anggota AWPI, mencoba menkonfirmasi langsung Ke Direktur RSUD Batin Mangunang Dr. Merry Yosefa.

Imron Tara Mengatakan, dirinya sangat prihatin dengan keluhan tenaga Honorer BPJS yang belum menerima Insentif nya Dalam pelayanan terkait Covid-19 yang sampai saat ini belum juga bisa di cairkan.

Masih kata Imron Tara, ia menambahkan, Tenaga kesehatan yang menjadi relawan penanganan Corona atau COVID-19 di Lampung Khususnya di Kabupaten Tanggamus harus di utamakan.

“Saya kira pantas kita sayangkan, apalagi keterlambatan ini diterima oleh seorang relawan atau Tenaga Honorer Nakes, sehingga memprihatinkan sekali,” ujar Ketua AWPI Kabupaten Tanggamus Imron Tara (10/09/2022).

Imron menuturkan memang adanya prosedur yang perlu dijalankan untuk mencairkan insentif. Namun menurutnya masalah insentif ini perlu menjadi prioritas agar pencairan dapat dipercepat.

“Meskipun harus disadari memang butuh prosedural, tetapi kalau kita memberikan prioritas dalam hal ini, prioritas untuk segera proses pencairan, saya kira juga percepatanya bisa, seluruh daerah perlu memperhatikan insentif relawan dalam penanganan Covid. Sebab para nakes disebut sebagai garda terdepan dalam mengatasi Covid-19” Kata Imron.

Sementara Direktur RSUD Batin Mangunang Dr. Merry Yosefa. Mengatakan saat di konfirmasi terkait insentif ia mengatakan pada bulan Juli hingga Desember 2021 memang belum terbayarkan.

“Karena menunggu di anggaran perubahan, menunggu penyelarasan informasinya diOktober ini sudah menyelarasan, sebenarnya di murni sudah menganggarkan karena banyaknya pasien covid 19 anggaran sudah habis duluan, Karen hingga insentif bukan seperti gaji dihitung berdasarkan kontak pasien,”Terangnya.

Lanjutnya, “Uang tersebut ada Di BPKD, jika semua nakes selesai penyelarasan kami akan kawal ,tapi terkait uang yang ada di BPKD akan dibayarkan saya gk bisa jawab”Tegasnya.

(Darwin)
editor ( Denz )