Garda News ~ Kab Nias Selatan

Orangtua siswa/i SMPN I Aramo sangat kecewa terhadap pimpinan sekolah dalam hal ini mantan kasek SMPN I Aramo an. Aventinus Buulolo,S.pd atas perbuatan oknum guru tidak tetap daerah (GTTD) an. Kesadaran Buulolo,S.pd kepercayaan mantan kasek, yang mana pada bulan April mengundang orangtua siswa/i dengan alasan sesuai surat undangan adalah pamitan, tapi bukan hanya pembahasan tentang pamitan tetapi pembahasan tentang dugaan pungli dalam pengadaan seragam siswa/i kelas VIII dan IX SMPN I Aramo untuk meminta uang kepada orang tua siswa sebesar Rp. 220.000.per siswa/i beli baju olahraga dan batik ungkap salah seorang orangtua siswa kelas IX SMPN I Aramo kepada wartawan garda news (Kabiro nias selatan).

Dalam pertemuan itu mantan kasek SMPN I Aramo an.Aventinus Buulolo,S.pd. menyatakan kepada orangtua siswa dan siswa/I nya, seandainya di lunaskan beli baju olahraga dan batik bulan April 2022 ini maka bulan mei 2022 kita bagikan kepada siswa namun sudah bulan Desember 2022 belum di bagikan.

Setiap orang tua siswa konfirmasi di sekolah dan kepada mantan kasek SMPN I Aramo dengan alasan belum tau bagaimana penjelasan uang itu sama Kesadaran buulolo, itu saja jawaban mantan kasek sabar pasti tanggung jawab.

Pada hari Senin,5 Desember 2022 orangtua siswa kurang lebih 30 orang datang di sekolah mempertanyakan uang mereka namun salah seorang guru p3k abang kandung mantan kasek SMPN I Aramo membawa kain kostum sebanyak 41 psg dan batik tidak ada, sementara siswa yang sudah menyerahkan uang 76 orang siswa × Rp.220.000/siswa = Rp. 16.720.000 melalui kesadaran buulolo atas perintah mantan kasek SMPN I Aramo an. Aventinus buulolo,S.pd. orangtua siswa mereka sangat kecewa baju anak mereka kostum sama batik tidak di bagikan justru tidak ada, dengan alasan sudah ada sama Kesadaran buulolo uangnya kurangtau kita keberadaannya sampai saat ini.

Pada hari Selasa 6 Desember 2022 an.akun Facebook faigiziduhu Laia (orangtua) siswa memberi posting atas kekecewaan mereka sebab pihak sekolah dan mantan kasek SMPN I Aramo an Afentinus Buulolo menyatakan uang itu sudah ada sama Kesadaran buulolo, justru itulah dasar akun Facebook faigiziduhu Laia memosting di medsos sebab mereka tidak tahu keberadaan kesadaran buulolo,S.pd.

Dalam postingan akun Facebook faigiziduhu laia itu, akun Facebook Elvika Laia istri kesadaran buulolo memberi komentar penghinaan/pencemaran nama baik keluarga faigiziduhu laia alias Ama lisma dan profesi pers yang menyalahi UU ite dan begitu juga komentar akun Facebook an. Ama juang mertua kesadaran buulolo orang tua dari Elvika laia selaku korwil dinas pendidikan di kecamatan Aramo dan merangkap sebagai kepala sekolah di SDN hiliamauzula memberi komentar mengundang emosi orangtua siswa bukan memberi pemahaman seakan-akan mereka bagaikan malaikat utusan dari sorga menegakkan kebenaran dalam masalah baju kostum sama batik siswa ini.

Harapan seluruh orangtua siswa/i SMPN I Aramo kepada penegak hukum, memberi jerat sesuai UU ite atas modus dugaan pungli, penghinaan/pencemaran nama baik keluarga dan profesi pers, dan begitu juga sebaliknya kepada ibu Kadisdik Nias Selatan dengan segera mungkin memberi teguran kepada mantan kasek, korwil terlebih GTTD itu.

Pewarta (((faigiziduhu Laia)))

Editor. ((( Denz)))